Saturday, March 28, 2020

Kepada Noor

Lyric by Moch. Syarip Hidayat
Composed by Panji Sakti

Seperti burung yang sedang membuat sarang
Dari rumput dan ilalang
Ku susuri setiap keindahan di wajahmu
Ku sematkan rindu
Adalah perjalanan mengurai waktu
Menjelma pertemuan demi pertemuan
Catatannya tertulis di langit malam,
Di telaga dan di ujung daun itu
Rindu mengekal menyebut namamu berulang-ulang

Monday, March 23, 2020

Malam Ini

Lyric by @panji_sakti & @utamiisharyani


Pandang-pandanglah aku lebih lama

Atau Engkau biarkan saja

Aku larut dalam rindu bahasa

Andai Kau tak datang malam ini

Biarkan aku mati sekali lagi

Duduk-duduklah Engkau bersamaku

Mari ku hidangkan kegemaran-Mu

Ini saja ketakberdayaanku

Andai Kau tak datang malam ini

Biarkan aku musnah sekali lagi


Bergumamlah padaku

Yang Kau suka, aku ikut saja

Menarilah denganku

Irama-Mu buat aku tak jemu


Andai Kau tak datang malam ini

Biarkan aku lebur berkali-kali

Andai Kau tak datang malam ini

Biarkan aku mati sekali lagi

Malam Ini

Tuesday, March 17, 2020

Belajar Mati

Composed by Panji Sakti

Berkali jatuh dan terpuruk
Kalau mengeluh malah busuk
Semakin buruk dan terhina
Jika tak ridho mensyukurinya
Saat senang
Sering lupa
Manis dan lapang tak semata
Untuk membeli
Yang diingini
Hati-hati jangan lupa diri

Mari belajar mati
Mati sebelum mati
Kecilkan api tungku
Taubat jangan ditunggu
Pasrahlah pelita-Nya
Menembus tabir kaca
Bekal untuk membaca
Isyarat bayangan-Nya
Belajar jadi hamba
Hamba yang paling hamba

Wednesday, March 4, 2020

Bagaimana Bisa

Composed by Panji Sakti

Bagaimana bisa bosan pada-Mu
Jika qadar-Mu indah melulu
Bagaimana ku bisa membenci-Mu
Kau gugurkan cintaku satu per satu
Bagaimana ku tidak mencintai-Mu
Jika Kau bangunkan ruang untukku
Malu-malu menghiba pada-Mu
Ragu-ragu, Engkau tahu itu
Namun selalu Engkau tunggu aku
Meski dengan tangis kepalsuanku

Betapa aku rindu hancur karena-Mu
Seperti yang Kau mau
Bukan yang aku mampu
Bagaimana bisa aku 
Melepas tali rindu-Mu
yang Kau julurkan khas untuk aku
Bagaimana bisa

Bagaimana ku bisa merindu-Mu
Jika Kau tak buat begitu

Jiwaku Sekuntum Bunga Kemboja


Composed by Panji Sakti


Jiwaku sekuntum bunga kemboja
Dihempas angin, 
Didera hujan,
Disengat matahari, 
Dicekam cerita,
Dan aku kan mengingatnya
Sebagai cinta yang memahami
Bagaimanapun akhir cerita kita
Sekuntum jiwa yang tak henti
Menyerukan rindu
Pada Dia
Pemilik Semesta