Wednesday, February 6, 2013

Kejar Mood Lebih Baik Daripada Menunggu Mood


Berikut adalah dialog lanjutan saya dengan Azril Ezry Bin Azami <azrilezry@gmail.com>. Saya kategorikan dalam Tips dan Trik karena muatan dialog ini tentang bagaimana kebiasaan saya saat membuat komposisi lagu.
Terima kasih Panji, jawapan yang diberi sangat membantu. Saya gembira bila mendapat tahu yang Panji mencipta lagu tanpa perlu pandai bermain alat muzik, hm-hm-ing sahaja lalu record guna handphone, menarik, kerana saya juga gemar mencipta lagu walaupun tidak tahu main apa-apa instrument.
Panji bole terangkan proses penciptaan lagu yang Panji amalkan?
J: Saya bukan orang yang menunggu mood, saya lebih suka mengejar mood saat saya rasa saya sedang bad mood. Mood bukan untuk ditunggu, ia dikejar. Kalau kamu mengklaim dirimu sebagai seorang komposer maka kamu harus peka pada banyak hal. Idea dan mood ada di mana-mana. Saya lebih menyukai alasan “Saya sedang sibuk mainkan game” daripada “Saya sedang tidak mood bekerja” :).
Contohnya, hm-hm-ing saja di handphone, kemudian bagaimana?
J: Hm-hm-ing lalu mengulanginya berkali-kali sambil cari idea lyricnya. Atau ada juga yang lyricnya dulu baru saya cari melody lagunya. Dgn hm-hm-ing, kita boleh membuat lagu di manapun berada, e.g.: atas motor, dalam train, di toilet, dalam peperangan sekalipun, tapi pada umumnya saya membuat lagu dalam suasana yang tenang.
Setelah saya menemukan lyric dan atau lagu, saya menyanyikannya, mengulangnya berkali-kalii, itu sangat membantu menyempurnakan lagu dan memudahkan kita untuk menemukan kesalahan dan bahkan mungkin kita dapatkan idea baru.
Percayalah kalau kamu sedang membuat sebuah karya seni yang pantas untuk dihargai, maka itu akan membuatmu bekerja lebih keras agar karyamu benar-benar bagus, terlebih karya lagu yang melibatkan banyak pendengar yang berbeda-beda selera musiknya.
Saya selalu record lagu saya di studio meski tanpa musik, kalau lebih serius saya minta kawan saya yang pandai menyanyi dan pandai mainkan guitar untuk recording (take guitar n vocal).
Setelah karya lagu dirasa cukup representative saya bisa berikan pada publisher, atau saya dengar-dengar sendiri saja di toilet.
Image
Lagu "Lelaki Seperti Aku" adalah contoh pengalaman saya mengejar mood saat membuatnya. Sebenarnya lagu ini saya buat dalam situasi hati saya yang sedang tidak bagus untuk berkarya.
Andai kata ada individu yang ingin membeli lagu panji, berapa panji charge?
J: Saya belum pernah menjual putus lagu-lagu saya, kalau ada yang mau membawakan lagu saya dalam albumnya, saya selalu katakan pada mereka agar menghubungi publisher saya.

No comments:

Post a Comment