Saturday, May 2, 2020

Bikin Album Sambil Maskeran dan Bersarung-Tangan

Bismillah. Assalamu'alaykum.
Sekedar pengen bercerita sedikit tentang album yang baru saja rilis tanggal 30 April 2020 lalu, ditengah negeri yang dirundung wabah virus Corona (COVID-19).
Judul Album: Panji Sakti
Daftar menu lagu:
1.      Aku Sudah Tahu (Rilis 30 Agustus 2019)
2.      Sang Guru
3.      Evelin, Please
4.      Tafsir Cinta (Demo)
5.      Bagaimana Bisa (Demo)
6.      Halal Dengenmu (Demo)
7.      Belajar Mati (Demo)
8.      Tak Muda Lagi (Demo)
9.      Cinta Beda (Demo)
10.  Jiwaku Sekuntum Bunga Kemboja (Demo) - Versi Gitar Akustik

Lagu “Aku Sudah Tahu” rilis duluan pada tanggal 30 Agustus 2019, tadinya akan meluncurkan single kedua lagu “Kepada Nur” (musikalisasi puisi karya Moch. Syarip Hidayat) atau “Evelin, Please”, namun sejak saya mengajukan kedua lagu itu Sony Music Entertainment Indonesia (SME ID) memberi ide lain, mereka berniat meluncurkan sembilan lagu sisa yang memang direncanakan untuk diluncurkan sebagai album di kemudian hari. Setelah beberapa kali mengadakan pertemuan langsung dan daring akhirnya disepakati untuk meluncurkan album saja sekalian.
Awalnya saya akan luncurkan sendiri album demo ini, karena sempat berpikir meluncurkan lagu-lagu demo ini bukan sesuatu yang bisa menarik bagi SME, sebuah label internasional yang kita tahu mereka sudah menerbitkan berbagai genre musik dan banyak artis dari manca negara.
Mengapa “demo”? Ya, karena tujuh dari sepuluh lagu dalam album itu masih berupa demo. Ada semangat memberi pandangan pada para musisi muda yang ingin karya-karyanya rilis dengan apa yang dimudahkan, sesuai kemampuan yang ada. Banyak yang kirim demo ke label-label besar, berharap mereka tertarik menaungi mereka, mengikat mereka dengan kontrak bikin single atau album. Toh, tidak selalunya harus begitu. Dengan pesatnya pasar digital, musisi manapun bisa dengan mudah merilis karya-karyanya, tanpa harus capek melakukan koreksi pasar selera para penikmat musik. Punya karya, rekam, mixing, bikin master, punya uang sedikit bisa terus didistribusikan ke berbagai platform digital. Kalau sudah punya fan-base, tentu karya kita akan mudah diapresiasi, bikin klip murah, bisa disebarkan secara “brutal” biar makin banyak yang mengapresiasi. Ya, begitu lebih-kurangnya, kadang sepertinya tidak mudah, tapi kalau tidak mulai, maka lagu kita hanya akan menghiasi playlist di telepon genggam atau kamar kos-kosan kita saja.

Tujuh lagu dalam album ini masih berupa demo, kok bisa?
Lagu-lagu dalam album ini adalah tabungan, sudah lama tersimpan di komputer. Pengerjaannya tidak ngoyo, dan mengajukan ke label seperti soloist-soloist atau band-band lain, mengingat saya bekerja hanya di Sony Music Publisher ATV sebagai penulis lagu saja, bukan sebagai artist.
Saya mencintai pekerjaan bikin lagu, jadi kalo bikin demo ya sekalian yang bagus meski bunyinya cuma gitar dan vokal saja, rekam satu per satu, punya uang sedikit mixing, bahkan berhutang, bikin mastering, jadi deh.

 Lagu Jiwaku Sekuntum Bunga Kemboja rilis duluan pada 11 Maret 2016, untuk jadi OST sebuah sinetron di salah satu stasiun swasta di Malaysia, yang rilis tentu yang versi full string, sedangkan yang rilis tahun ini adalah versi demo-nya saya bikin pada akhir tahun 2015.

Lagu Sang Guru, satu-satunya lagu yang bukan saya penulis liriknya. Sang Guru adalah sebuah puisi karya Puji Jagad yang saya musikalisasi. Kali pertama lagu itu dipersembahkan di sebuah acara halal bihalal tahun 2017, di tahun yang sama lagu itu saya rekam betul-betul sampai mastering, bahkan saya bikin dua versi, satu versi ada pembacaan puisi dari penulis puisinya.

Pertengahan 2019 saya coba peruntungan, kirim lagu “Aku Sudah Tahu” ke label terdekat, alhasil, 30 Agustus 2019 lagu itu rilis, setidaknya saat itu saya bersuka-cita, akhirnya lagu saya yang saya bawakan sendiri rilis di tanah air.

Sisanya, lagu-lagu itu saya tulis sepanjang tahun 2018 sampai 2019, saya rekam, mix dan master hanya untuk sebagai demo. Yang saya rekam terakhir adalah lagu “Evelin, Please”, beruntung lagu ini bisa direkam di studio yang bagus dan melalui proses mix dan master.


Demikian, Sahabat-sahabat, sekilas cerita tentang album ini. Kurang detail sih, tapi semoga bisa jadi penyemangat bagi sahabat-sahabat yang rajin bikin karya musik, meskipun masih berupa karya demo aja bisa rilis kok. Tuhan Yang Maha Baik itulah yang memudahkan segala usaha itu. Belum apa-apa, tapi semoga dengan rilisnya album ini kita bisa sedikit-sedikit belajar tentang bagaimana bisnis industri musik itu berjalan. Enjoy my works! Wassalaamu'alaykum warrahmatullohi wabarrakatuh.



No comments:

Post a Comment